1. Pada tanggal 16 Agustus 1972 terjadi peristiwa
yang sangat penting dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia, yaitu
diresmikannya ejaan baru yang diberi nama Ejaan Yang Disempurnakan oleh Bapak
Presiden RI. Ejaan tersebut merupakan bentuk perwujudan dari usaha-usaha
penyempurnaan Ejaan Soewandi yang dilakukan oleh orang-orang yang tergabung
dalam LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan). Ejaan yang diresmikan saat itu
sampai sekarang masih dibakukan pemakaiannya.
Pada tanggal 1 februari 1975 berdirilah Pusat Pembinaan dan Pengembangan yang
berada di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa tersebut sebagai pengganti nama dari Lembaga Bahasa
Nasional.
Pusat pembinaan
dan Pengembangan Bahasa banyak mengadakan kegiatan dalam usaha penyempurnaan
bahasa Indonesia. Diantara kegiatan-kegiatannya, yaitu seperti: mengadakan
seminar dan konferensi; mengadakan berbagai penelitian; menyusun kamus istilah
yang bertalian dengan berbagai disiplin ilmu; serta mengadakan pembinaan dan
penyuluhan bahasa kepada masyarakat, baik melalui radio, TVRI, dan media cetak
lainnya.
8 Pada tanggal 28 Oktober 1978 terjadi kongres
bahasa Indonesia ketiga yang bertempat di Hotel Indonesia, Jakarta. Konres
tersebut dihadiri kurang lebih 500 tokoh masyarakat dari seluruh Indonesia,
serta beberapa undangan dari luar negeri. Dalam kongres tersebut, kertas kerja
mengenai permasalahan bahasa yang telah dibicarakan sekitar 50 buah.
a. Umum
- Kemahiran bahasa Indonesia harus menjadi salah satu syarat keprofesian dan kepegawaian
- Kongres Kebudayaan Nasional yang akan menggariskan berbagai kebijakan di bidang kebudayaan dalam berbagai aspeknya perlu segera diadakan.
b.
Pengembangan bahasa
- Penyusunan pedoman lafal baku perlu segera dimulai
- Penguasaan kaidah ejaan dan lafal baku perlu ditingkatkan.
- Penyusunan tata bahasa yang menggambarkan norma bahasa atau adab bahasa harus mendapat prioritas.
- Kamus baku bahasa Indonesia perlu segera diterbitkan
- Sistem bilangan yang berlaku di negara Anglo-Sakson dan Perancis hendaknya menjadi dasar sistem bilangan Indonesia yang baru.
c c. Pembinaan bahasa
- Dewan Nasional Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, demi partisipasi segenap lapisan masyarakat dalam pelaksanaan garis haluan, perlu dibentuk.
- Badan penerjemah Nasional demi pencerdasan rakyak perlu digalakan.
- Penulisan buku pelajaran asli yang bermutu dan memperlihatkan latar belakang budaya siswa yang berbeda perlu disegerakan.
- Penataran guru bahsa dan pengembangan metode pengajaran bahasa, termasuk bahasa asing perlu ditingkatkan.
- Keterampilan mengarang perlu diutamakan
- Pembinaan bahasa daerah perlu diberi tempat dan waktu yang wajar di dalam kurikulum.
0 comments :
Post a Comment