7. Pada tanggal 21 November 1983 bertempat di Hotel
Kartika Candra, Jakarta diadakan kongres bahasa Indonesia keempat. Kongres
tersebut dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, selaku Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kongres bahasa
keempat mengambil kesimpulan dan usul tindak lanjut dalam hubungan dengan
masalah-masalah dalam bidang bahasa, pengajaran bahasa dan pembinaan bahasa
dalam kaitannya dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana
pembangunan nasional yang meliputi:
a.
Sarana komunikasi pemerintah dan kemasyarakatan;
b.
Sarana pengembangan kebudayaan;
c.
Sarana pendidikan dan pengajaran, termasuk wajib
belajar;
d.
Sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
8. Pada tahun 1988 di Jakarta diadakan lagi kongres
bahasa Indonesia kelima. Kongres kelima pada hakikatnya merupakan usaha mewujudkan
tindak lanjut dari kongres bahasa keempat. Pada kongres keempat diputuskan
kegiatan tindak lanjut yang berupa pernyataan :
a. Perlu segera disusun tatabahasa baku bahasa
Indonesia sebagai tatabahasa acuan yang lengkap dengan memperhatikan berbagai ragam
bahasa indonesia, baik ragam tulis maupun lisan
b. Perlu segera disusun kamus besar bahasa
Indonesia yang memuat tidak hanya bentuk-bentuk leksikon tetapi juga lafal yang
dianggap baku, kategori sintaksis setiap kata, dan batasan serta contoh
pemakaian yang lebih lengkap. Jika mungkin kamus ini perlu dilengkapi dengan
gambar dan keterangan mengenai asal kata.
Itulah secara singkat
perkembangan bahasa Indonesia sejak lahir hingga keberadaannya saat ini,mungkin
masih banyak kegiatan lain yang tidak tercatat tetapi tidak kurang pentingnya
dalam menunjang perkembangan bahasa Indonesia.
0 comments :
Post a Comment