Tuesday, November 21, 2017

Frasa adalah bentuk baku menurut KBBI dari kata ‘frase’. Frasa adalah dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi kalimat (nonpredikatif). Frasa hanya menduduki satu fungsi kalimat. Bisa sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, maupun keterangan.

Perhatikan contoh berikut!
kelompok kata "ayah membaca" bukan termasuk frasa karena mengandung unsur predikat, sedangkan kelompok kata "kemarin sore" merupakan frasa karena merupakan gabungan kata yang nonpredikatif.


JENIS FRASA
Berdasarkan Hubungan Antarunsur Frasa
1. Frasa Endosentris
Frasa endosentris dibedakan menjadi:
a.     Frasa koordinatif (setara)
Frasa koordinatif adalah frasa yang hubungan antarunsurnya setara atau sederajat. Frasa koordinatif memiliki ciri bisa disisipi oleh konjungsi dan/atau.
Contoh:
Sepak bola disukai tua muda.
Suami istri kedapatan mencuri di pasar swalayan.
Harga BBM naik turun tergantung harga minyak dunia.  

b.     Frasa Atributif (bertingkat)
Frasa atributif adalah frasa yang hubungan antarunsurnya tidak setara. Satu di antara unsur pembentuknya bisa menggantikan kedudukan frasa tersebut secara keseluruhan. Frasa atributif terdiri atas unsur unsur inti (D/diterangkan) dan unsur atribut (M/menerangkan).
Contoh:
Rumah besar itu terjual minggu lalu.
Adik sedang berjalan bersama temannya.
Calon mahasiswa memadati lapangan untuk geladi bersih.

c.     Frasa Atributif Berimbuhan
Frasa atributif berimbuhan adalah frasa yang unsur atributnya berupa kata berimbuhan.
Contoh:
Karang taruna sedang menggelar rapat tertutup.
Rumah peristirahatan anggota dewan digeledah polisi.
Tangga berjalan di pusat perbelanjaan itu sedang diperbaiki.

d.     Frasa Apositif
Frasa apositif adalah frasa yang hubungan antarunsurnya dapat saling menggantikan. Dengan kata lain frasa apositif merupakan frasa yang berfungsi sebagai keterangan tambahan yang bersifat tidak membatasi.
Contoh:
Joko Widodo, Presiden Indonesia, mengadakan pertemuan di Tokyo.
Bu Fitri, guru matematika, sangat ramah.
Australia, Negeri Kanguru, akan mengadakan kerja sama dengan Indonesia.

Frasa Eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak berinti. Dalam frasa eksosentris biasanya ditandai dengan adanya preposisi atau kata depan.
Contoh :
Kami akan pergi ke pantai.
Saya telah tiba di Bandung.



Berdasarkan unsur inti jenis kata

Frasa Verbal
Frasa verbal adalah frasa yang unsur intinya berupa kata kerja.
contoh:
sedang membaca
akan pergi
telah datang

Frasa Adjektival
Frasa adjektival adalah frasa yang unsur intinya berupa kata sifat.
contoh:
merdu sekali
amat baik
sangat cerdas

Frasa Nominal
Frasa nominal adalah frasa yang unsur intinya berupa kata benda.
Contoh:
kebun pemerintah
tanah negara
sekolah swasta

Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang unsur intinya berupa kata bilangan.
Contoh:
tiga belas
sepuluh rupiah
lima hektar


Berdasarkan makna frasa
1.      Frasa Idiomatis
Frasa idiomatis adalah frasa yang telah kehilangan makna leksikalnya, sehingga membentuk makna baru/ makna kiasan.
Contoh:
naik darah = marah
tinggi hati = sombong
gulung tikar = bangkrut

2.      Frasa Ambigu
Frasa ambigu adalah frasa yang maknanya tidak jelas atau bermakna multitafsir/ lebih dari satu.
Contoh:
perancang busana wanita
lukisan Abdullah

lebih jelasnya silakan disimak video berikut:


FRASA BAGIAN KESATU



FRASA BAGIAN KEDUA


Jangan lupa untuk subscribe juga channel Seputar Bahasa Indonesia di Youtube


Demikian catatan SBI mengenai Frasa, nantikan catatan SBI berikutnya.



Baca juga : 




+

2 comments :